Workshop Penulisan Buku Ajar : Membimbing Dan Menodorong Potensi Dosen FISIPOL UNTIDAR

0

Magelang/16/08/2018. Bertempat di Hotel Atria, pelakasanaan workshop penulisan buku ajar berjalan dengan lancar. Peserta merupakan seluruh dosen fakultas ilmu sosial dan politik, baik dari jurusan administrasi Negara, Hukum dan ilmu Komunikasi berjumlah 32 orang. Acara ini merupakan salah satu agenda tahun 2018 Fisip UNTIDAR untuk peningkatan kompetensi dosen, harapanya dengan diselenggarakan kegiatan ini, mampu meningkatkan dan mengembangkan kapasitas keilmuan dosen berupa karya untuk dimanuskripkan, terutama untuk buku bahan ajar.

 

 

Prosesi acara dimulai dengan sambutan dari ketua panitia Busrotun Nufus, MPd. Mengemukakan “dengan terselenggarakan penulisan ini diharapkan seluruh dosen fisip mampu berkarya. Karena sebuah karya tak akan lekang dimakan zaman seperti harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan gading, manusia mati meninggalkan nama, dengan demikian dengan kita menulis dan berkarya kita akan mempunyai karya yang bermanfaat” ungkapnya.

Selanjutnya acara dibuka oleh Dekan Fisip Untidar, dalam sambutanya Dr. Samoedra Wibawa, M.Si. “ Pengalaman saya ketika masih kuliah adalah membuat buku, ketika menyusun buku akan sangat hati-hati dan takut, tetapi kalau tidak dicoba tidak akan berhasil. Kegiatan semacam ini bersifat positif bagi dosen di lingkungan Fisip, karena selain membantu angka kredit dosen juga membantu mahasiswa mendapatkan refrensi dari karya tulisan buku-buku dosen yang telah diterbitkan dan menjadi pegangan mata kuliah. Harapannya dengan kegiatan ini dosen terus bisa menulis dan berkarya” tuturnya.

 

Pada acara inti kali ini, Selaku pemateri Dr. Mukh Doyin dari Unnes, beliau adalah instruktur yang sarat pengalaman banyak karya-karya buku yang telah diterbitkan, inti paparannya ada empat teknik dalam menulis buku ajar; Pertama, Teknik Produksi dilakukan dengan cara dosen memproduksi sendiri buku ajar. Artinya dosen menulis mulai dari baru. Kedua, teknik susun berarti dosen telah mengumpulkan bahan dari berbagai sumber kemudian disusun menjadi buku ajar. Ketiga, teknik alih bahasa berarti dosen tinggal mengalihbahasakan buku ajar yang telah ada dalam bahasa asing atau daerah. Keempat, teknik alihwahana berarti dosen mengalih-tempat-kan, mengalih-bentuk-kan, atau mengalih-jenis-kan buku-buku yang sudah ada menajdi buku ajar. (Moy&Jdk.08.2018)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here