“Bukti Bahwa Kamu Tidak Sendiri”: Mahasiswa Ilmu Komunikasi dan Unit Layanan Bimbingan Konseling UNTIDAR Gelar FGD Bahas Fenomena Quarter Life Crisis Mahasiswa

Magelang – Mahasiswa Ilmu Komunikasi Untidar mengadakan focus group discussion “Quarter Life Crisis: Bukti Bahwa Kamu Tidak Sendiri” bersama dengan Unit Layanan Bimbingan Konseling Untidar, Jumat (07/06/2024).

Bertempat di Ruang Rapat Gedung Fisip Untidar, kegiatan yang diinisiasi oleh mahasiswa yang tergabung dalam Tim “Life At Twenties” bertujuan untuk memberikan edukasi dan pemahaman kepada mahasiswa tentang Quarter Life Crisis (QLC).

“Acara focus group discussion ini dimaksudkan untuk mengedukasi mahasiswa mengenai QLC. QLC merupakan sebuah fenomena yang sering dialami oleh mahasiswa yang ditandai dengan rasa bingung, cemas, karena memikirkan ketidakpastian masa depan,” ujar Ketua Tim, Nafi Sugeng Barokah.

Nafi berharap kegiatan FGD ini dapat membantu mahasiswa dalam menghadapi QLC dengan lebih baik.

Ferisa Prasetyaning Utami, S.Pd., M.Pd., selaku narasumber dari Unit Layanan Bimbingan Konseling UNTIDAR, menandaskan bahwa QLC merupakan hal yang wajar terjadi dan tidak perlu dikhawatirkan. “QLC merupakan fase transisi dalam kehidupan yang penting untuk dihadapi dengan tepat,” ujarnya.

Menurut Ferisa, ada sejumlah tips yang dapat dilakukan mahasiswa untuk mengatasi QLC. Diantaranya mengenal diri sendiri, berbicara dengan orang lain, menentukan tujuan, bersikap positif, dan dapat mencari bantuan profesional

“Pertama, mengenali diri sendiri. Luangkan waktu untuk memahami nilai-nilai, minat, dan tujuan hidup Anda. Selanjutnya,berbicara dengan orang lain. Bicarakan perasaan Anda dengan teman, keluarga, atau terapis. Ketiga, menentukan tujuan. Tetapkan tujuan jangka pendek dan jangka panjang yang realistis. Berikutnya, bersikap positif. Fokus pada hal-hal positif dalam hidup Anda dan bersyukur atas apa yang Anda miliki. Terakhir, mencari bantuan profesional. Jika Anda merasa kesulitan untuk mengatasi QLC sendiri, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional,” terangnya.

Penulis : Nafi Sugeng Barokah, Editor : Inka