Peningkatan Kemandirian Masyarakat dalam Pengelolaan Sistem Keuangan Pasca Dampak Mega Proyek New Yogyakarta International Airport (NYIA) Sebagai Upaya Penanggulangan Kekerasan Perempuan dan Anak Di Desa Palihan Kec. Temon Kab. Kulon Progo.

Tim Pengabdian yang terdiri dari Satrio Ageng Rihardi, S.H., dan M.H. Heni Hirawati, S.E., M.M. melaksanakan pengabdian dengan judul peningkatan kemandirian kepada warga terdampak mega proyek pembangunan bandara NYIA di Kulon Progo. Pengabdian  bertempat di Desa Palihan Kec. Temon Kab. Kulon Progo telah dilaksanakan dalam kurun waktu 5 bulan yang mana desa tersebut merupakan salah satu desa yang terkena dampak adanya pembangunan bandara baru di Kulon Progo.

Pengabdian ini dilaksanakan dengan dasar permasalahannya adalah adanya pembebasan lahan yang dilaksanakan oleh negara melalui BUMN PT. Angkasa Pura 1 (Persero) untuk pembangunan bandara YIA di Kulon Progo. Pembebasan lahan ini sudah diperhitungkan dengan adanya bentuk ganti kerugian kepada masyarakat terdampak berdasar pada luas kepemilikan terhadap tanah dan bangunan, sehingga bentuk ganti kerugiannya berbeda-beda satu sama lain. Namun di sisi lain mengenai adanya kegiatan ini membuat para warga masyarakat Desa Palihan yang terdampak harus berpikir ulang mengenai profesi yang sudah dilakukan bertahun-tahun.  Untuk itu perlu adanya pemberian jaminan untuk memfasilitasi kebutuhan warga sangatlah diperlukan sebagai upaya untuk meningkatkan kemandirian warga agar dapat berpikir secara kritis dan tepat untuk kelangsungan hidupnya di masa yang akan datang. Diperlukan berbagai bentuk kegiatan pelatihan dan pemahaman dari sisi pengetahuan keilmuan agar warga memperoleh kenyaman dan ketentraman dalam hidupnya. Sebagai wujud kepedulian kami kepada masyarakat Desa Palihan maka kami melakukan hal tersebut melalui program pengabdian kami yang berjudul “Pemikiran Progresif: Peningkatan Kemandirian Masyarakat dalam Pengelolaan Sistem Keuangan Pasca Dampak Mega Proyek New Yogyakarta International Airport (NYIA) Sebagai Upaya Penanggulangan Kekerasan Perempuan dan Anak Di Desa Palihan Kec. Temon Kab. Kulon Progo”.

Adapun kegiatan ini kami laksanakan di Balai Desa Palihan dalam bentuk penyuluhan atau sosialisasi mengenai materi yang disampaikan oleh tim kami yakni Heni Hirawati menyampaikan tentang pengelolaan sistem keuangan yang efektif dan efisien setelah menerima ganti kerugian pembebasan lahan yang dapat bermanfaat untuk masa yang akan datang serta memanfaatkan perkembangan teknologi dengan menggunakan 8 aplikasi menejemen keuangan yang terdiri dari Uangku – My Money Management, Monefy, Money Manager Expense dan Budgeting, Teman Bisnis, Finansialku, Goodbudget: Budget & Finance, Wallet. Kemudian materi selanjutnya disampaikan oleh Satrio Ageng Rihardi tentang upaya pencegahan adanya kekerasan dalam rumah tangga yang disebabkan karena kurangnya komunikasi yang baik antar anggota rumah tangga serta hal-hal yang memicu adanya kekerasan dalam rumah tangga yang salah satunya adalah masalah ekonomi/penghasilan.

Tujuan dengan adanya kegiatan ini adalah dengan adanya bentuk sistem pengelolaan keuangan yang baik di dalam rumah tangga pasti akan terhindar dari permasalahan kekerasan dalam rumah tangga, selain itu tujuan selanjutnya adalah untuk memberikan pemahaman dan pelatihan mengenai cara untuk mengelola sistem keuangan yang baik dan benar sehingga dapat menjadi investasi di masa yang akan datang serta mengetahui bagaimana cara untuk menghindari perbuatan kekerasan dalam rumah tangga dengan dasar dampak/sanksi yang ditimbulkan akibat perbuatan tersebut. Sehingga warga Desa Palihan sudah memahami cara untuk memenejemen keuangan yang baik dan tidak akan melakukan perbuatan kekerasan dalam rumah tangga.

Penyampaian materi tersebut disambut baik oleh pemerintahan Desa Palihan sebagai mitra dalam pengabdian kepada masyarakat kami. Bapak Muslihudin selaku Kasie Kesejahteraan Masyarakat mengungkapkan “kami sangat berterima kasih kepada tim pengabdian universitas tidar yang telah memberikan pengetahuan kepada masyarakat kami mengenai materi-materi yang disampaikan, besar harapan kami untuk selalu dapat bekerja sama dengan pihak Universitas Tidar dalam mengembangkan Sumber Daya Manusia di Desa kami”.

Besar harapan kami rencana tahapan selanjutnya dapat memberikan Training Of Trainers untuk perangkat desa dan perangkat dusun serta tokoh-tokoh masyarakat untuk menjadi pendamping serta penyuluh untuk kebutuhan dari masyarakat, sehingga akan menjadikan Desa yang maju, berwawasan luas, SDM unggul dan terbebas dari permasalahan hukum [lang].